Teori Hegemonic Stability Studi Kawasan
Asia-Pasifik
Pengaruh
Amerika Serikat Dalam Mencapai Kepentingannya
di
Kawasan Pasifik Barat Daya
PENDAHULUAN
Teori
Hegemonic Stability memiliki asumsi
dasar bahwa suatu negara besar akan mempegaruhi negara lain yang berkaitan
dengan kepentingannya dan akan menjadi satu-satunya kekuatan di kawasan itu
atau negara itu tanpa saingan untuk kestabilam global. Kehadiran
Amerika Serikat di kawasan Pasifik Barat Daya bermula pada Perang Dunia II
ketika Inggris kesulitan menghadapi Jepang dengan jatuhnya
Malaya dan benteng pertahanan Inggris di Singapura dan pemboman atas Darwin
oleh tentara Jepang. Pada saat itu mulai muncul ketakutan di pihak Australia
dalam menghadapi serangan Jepang, Amerika Serikat membantu Australia menghadapi
serangan Jepang.
Bahkan pada bulan Mei 1942, armada
gabungan Amerika Serikat dan Australia berhasil mengusir kekuatan Jepang dalam
pertempuran Laut Karang. Dan pada bulan Juni berhasil mengalahkan Jepang dalam
pertempuran di Midway.Kemenangan Amerika Serikat dalam Perang Dunia II
menunjukkan pentingnya peran Amerika Serikat sebagai pengawal pertahanan dan
keamanan Australia dan Kawasan Asia Pasifik. Sehingga kiblat Australia dan
Selandia Baru berubah dari Pax Britannica ke Pax
Americana.
PENGARUH
AMERIKA SERIKAT
Amerika Serikat telah menunjukkan
pengaruhnya dan semakin dominan di samudra Pasifik serta menjadikan kawasan
tersebut sebagai payung pertahanannya. Kehadiran AS sesuai dengan strategi
globalnya yakni untuk menjaga kepentingannya dan kemudian membendung masuknya
kekuatan negara lain yang tidak dikehendaki. Selain itu AS juga membangun
pangkalan militer di Guam, menandatangani Compact
of Free Association dengan tiga negara kepulauan Pasifik Baratdaya yang
sebelumnya merupakan negara perwaliannya yakni Rep. Palau, Kep. Marshall, dan
Federasi Mikronesia.
Secara global kehadiran AS di
Pasifik Baratdaya dapat dibagi atas tiga yakni :
1.
Sebagai upaya membendung pengaruh
Uni Soviet
2.
Keterkaitannya dalam Pakta
Pertahanan ANZUS
3.
Tanggung jawab AS atas daerah
Perwalian Kepulauan Pasifik
·
Upaya Untuk Membendung Pengaruh Uni
Soviet
Kebijakan
luar negeri AS di Pasifik Baratdaya ditujukan untuk menghadapi dan membendung
perluasan pengaruh dan kehadiran Uni Soviet. Adapun sasarannya adalah agar
tidak ada negara yang mampu mengungguli kekuatannya. Dengan demikian
kepentingan AS di kawasan PBD dapat terjamin. Sejak 1970 kepulauan ini menjadi
semakin strategis bagi AS setelah pearikan pasukan mereka dari Vietnam, tapi
yang menjadi alasan utama adalah meningkatnya aktifitas Uni Soviet di kawasan
tersebut seperti pembangunan armada laut yang kuat dan kemudian perjanjian
dengan Kiribati dan Vanuatu yang menyediakan fasilitas bagi kapal-kapal Uni
Soviet disana.
Bagi
AS, keberhasilan Uni Soviet di kawasan tersebut membahayakan jalur pelayaran di
Pasifik antara Australia, Selandia Baru dan AS. AS juga memandang bahwa Uni
Soviet dapat dengan mudah memantau gerakan kapal perang Barat di Pasifik
melalui kapal-kapal perikanannya. Sebagai strategi gobal AS memandang Pulau di
Pasifik Baratdaya sebagai jembatan untuk menghubungkannya dengan pangkalan
militernya di Guam maupun basis militer lainnya di Australia, Filipina, Jepang,
dan Korea Selatan. Berdasarkan pembacaan ini AS berusaha mencegah agar Uni
Soviet tidak menggunakan pelabuhan Pasifik sebagai persinggahan kapal
perangnya. Dalam melancarkan strategi untuk mencapai kepentingannya, AS
kemudian membentuk ANZUS.
·
Keterkaitan dalam Pakta Pertahanan
ANZUS
Sehingga Australia dan Selandia Baru
membentuk pakta pertahanan ANZUS (Australia, New Zealand and United States).
Pembentukan ANZUS ini bisa pula dikatakan sebagai strategy of denial toward United Kingdom. Pakta ANZUS (Australia, New Zealand and United States)
dibentuk dan ditandatangani pada September 1951 di San Fransisco oleh
masing-masing perwakilan dari negara Australia, Selandia Baru dan Amerika
Serikat. Pakta ANZUS ini merupakan salah satu bentuk kerjasama keamanan
“aliansi pertahanan” yang dirumuskan oleh ketiga negara tersebut. Di mana
prinsip-prinsip dasar dalam Pakta ANZUS yang disepakati oleh ketiga negara
anggota adalah:
1.
Saling membantu dalam mencegah para
agresor yang mungkin muncul di kawasan Australia, Selandia baru dan Amerika Serikat;
- Mengkoordinasikan
pertahanan bersama di kawasan Pasifik;
- Membendung
pengaruh komunisme yang dianggap sebagai agresor di kawasan Asia Pasifik
terutama dari China dan Uni Soviet;
- Meningkatkan
kerjasama militer untuk mencegah terjadinya agresi negara lain ke kawasan
Pasifik;
- Keterikatan
dalam menghadapi segala serangan bersenjata bersama karena ancaman
terhadap salah satu anggota juga merupakan ancaman bagi anggota lainnya. (Poin ini merupakan poin inti dan terpenting,
di mana melalui pernyataan tersebut baik Australia, Selandia Baru dan
Amerika Serikat berkomitmen untuk membentuk sebuah aliansi
pertahanan (collective defense).
Dengan
demikian secara moral dan politik AS lebih mudah untuk mencegah masuknya
pengaruh Uni Soviet ke negara-negara Pasifik Baratdaya. Adapun andalan AS dalam
bekerjasama dengan Australia dan Selandia Baru adalah fasilita militer AS di
Australia yang memiliki arti sangat strategis serta pegaruh Selandia Baru
terhadap negara kepulauan seperti Tonga dan Fiji. Sementara Selandia Baru
dijadikan sebagai tempat untuk beberapa pangkalan militer AS.
Namun
dalam perkembangannya hubungan AS dan Selandia Baru mengalami perbedaan
pandangan dalam hal senjata nuklir yang mengakibatkan dikucilkannya Selandia
Baru dari ANZUS. Hal ini kemudian diantisipasi oleh AS dengan menjanjikan
bantuan ekonomi kepada Fiji dengan tujuan membangun pangkalan militer di Fiji.
·
Tanggung jawab AS atas daerah
perwalian kepulauan Pasifik
Sesuai dengan kepeutusan Dewan
Keamanan PBB tanggal 2 April 1947, Kep. Marshall, Kep. Mariana Utara, Kep.
Palau dan Kep. Mikronesia yang sebelumnya berada dibawah mandate perwalian
Jepang, kini menjadi dibawah perwalian AS. Pada Mei 1984 Ronald Reagan kemudian
menyatakan akan meningkatkan kehadiran militernya pada kawasan perwaliannya
tersebut.
Meskipun negara-negara tersebut
telah merdeka melalui Compact of Free
Association namun mereka masih mempunyai hubungan khusus dengan AS baik
dibidang perthanan maupun dibidang hubungan luar negeri.
KESIMPULAN
Dalam mencapai kepentingannya di kawasan Pasifik
Baratdaya, Amerika Serikat menggunakan pengaruhnya melalui aspek sejarah pada
Perang Dunia II, bantuan ekonomi, Collective
Security (ANZUS), serta pengaruhnya dalam PBB untuk menjadikan beberapa
negara Pasifik Baratdaya sebagai negara perwaliannya yang kemudian dijadikan
sebagai basis militer untuk menghambat laju Uni Soviet di kawasan Pasifik
Baratdaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar