Rabu, 20 April 2011

Makalah Perubahan Sosial


B A B    1
P E N D A H U L U A N


Ø  Latar Belakang

Indonesia merupakan suatu negara berkembang yang demokrasi dengan penduduk yang cukup banyak dari suku – suku yang berbeda – beda ditiap daerah, dengan budaya yang berbeda, keadaan daerah yang berbeda dan ras yang berbeda pula. Dalam perkembangannya, Indonesia mengalami fenomena dimana interaksi sosial menjadi hal yang sangat sering terjadi tidak hanya di dalam negeri tetapi juga dengan dunia internasional atau yang disebut globalisasi
Dengan adanya interaksi antara masyarakat yang mempunyai latar belakang yang berbeda satu sama lain tentunya akan menimbulkan berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan ini merupakan hal yang lazim dalam interaksi antar masyarakat, karena sesuai hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu menginginkan adanya perubahan.
Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional; ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis; dan pengaruh adat atau kebiasaan.
Sebagai akibat dari adanya perubahan sosial, maka akan menimbulkan dampak bagi kehidupan sehari – hari masyarakat. Dampak dari perubahan sosial tersebut ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Dampak positif tentunya akan menimbulkan hasil yang positif pula dalam masyarakat begitupun dengan dampak negatif.
Berbagai teori tentang perubahan sosial telah dikemukakan oleh para ahli. Perubahan di tingkat komunitas pada umumnya merupakan sebuah akibat dari perubahan di tingkat yang lebih besar. Namun demikian perubahan yang terjadi di tingkat makro ini belum tentu membawa dampak yang sama pada berbagai komunitas. Harper secara garis besar membagi perubahan sosial dari faktor penyebab dan pola perubahannya. Faktor penyebab dapat dibedakan dalam empat perspektif, yaitu materialis, idealis, mekanisme interaksional dan sumber struktural. Sedangkan pola perubahan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu linear, siklus, dialektik dan pusat-periferi.  Pengelompokkan teori perubahan sosial juga dilakukan oleh Strasser dan Randall. Perubahan sosial dapat dilihat dari empat teori, yaitu teori kemunculan diktator dan demokrasi, teori perilaku kolektif, teori inkonsistensi status dan analisis organisasi sebagai subsistem sosial.


Ø  Perumusan Masalah

Didalam makalah yang akan membahas tentang penyebab terjadinya perubahan sosial dan dampaknya, telah dirumuskan masalah yang akan menjadi acuan kami dalam menentukan tujuan dari makalah ini dan dalam pembahasan dari makalah ini serta agar makalah ini tidak salah sasaran. Beberapa rumusan masalah yang merupakan hasil refleksi dari judul makalah ini antara lain :

  • Mengapa perubahan sosial dapat terjadi ?
  • Apa saja faktor penyebab terjadinya perubahan sosial ?
  • Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan sosial ?
  • Bagaimana globalisasi dan modernisasi mempengaruhi terjadinya perubahan sosial ?
  • Apa dampak yang ditimbulkan akibat adanya perubahan sosial dalam masyarkat ?


Ø  Ruang Lingkup Pembahasan dan Batasan

Makalah ini dibuat dengan ruang lingkup pembahasan yaitu seluruh masyarakat pada umumnya, dan pada khususnya yaitu teman – teman mahasiswa dan lapisan – lapisan masyarakat yang ingin mempelajari lebih jauh dan menggali lebih dalam pengetahuan tentang perubahan sosial.
Didalam makalah ini terdapat batasan – batasan dari pembahasan agar pembahasannya nanti dapat terarah dan tidak terlalu jauh melenceng dari tujuan- tujuan dan isi makalah ini. Telah ditetapkan bahwa makalah ini akan membahas tentang penyebab terjadinya perubahan sosial, hal yang mempengaruhi terjadinya perubahan sosial, pengaruh globalisasi dan modernisasi terhadap perubahan sosial dan dampak yang ditimbulkan perubahan sosial terhadap kehidupan sehari – hari dalam masyarakat.


Ø  Tujuan Penulisan

Didalam makalah yang membahas tentang penyebab terjadinya perubahan sosial dan dampaknya, telah dirumuskan masalah yang akan menjadi acuan kami dalam menentukan tujuan dari makalah ini dan pembahasan dari makalah ini serta agar makalah ini tidak salah sasaran. Melalui hasil dari rumusan masalah yang telah dirumuskan diatas, maka dapat ditentukan tujuan dari penulisan makalah ini, antara lain :

  • Dapat memberikan sumbangan pemahaman pada pembaca tentang penyebab terjadinya perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat di Indonesia.
  • Dapat lebih memperjelas perspektif pembaca tentang faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial.
  • Menjelaskan pada pembaca tentang faktor yang mempengaruhi perubahan sosial dalam masyarakat.
  • Memberi sumbangan pemahaman tentang bagaimana fenomena globalisasi dan modernisasi mempengaruhi terjadinya perubahan sosial.
  • Memberi penjelasan kepada pembaca tentang dampak yang ditimbulkan akibat adanya perubahan sosial dalam masyarkat.







Ø  Manfaat Penulisan

Makalah ini ditulis agar dapat memberi gambaran kepada masyarakat tentang perubahan sosial yang terjadi di Indonesia, pengaruh globalisasi dan modernisasi terhadap kehidupan masyarakat dan dampak perubahan sosial dalam masyarakat baik yang bersifat positif maupun negatif. Agar dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk kebutuhan belajar semua pihak khususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial Universitas Hasanuddin.
Manfaat – manfaat yang telah dipaparkan tadi diharapkan dapat terwujud dan memberikan kontribusi untuk kehidupan yang lebih baik  dikemudian hari melalui salah satu objek penghubung yaitu makalah ini.




























B A B   2
P E M B A H A S A N

Ø  Definisi Term

Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional; ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis; dan pengaruh adat atau kebiasaan.


Ø  Pembahasan Masalah

v  Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat terdiri dari dua yaitu :

Faktor Intern antara lain:

  • Bertambah dan berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi)
  • Adanya Penemuan Baru:
  1. Discovery: penemuan ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada
  2. Invention : penyempurnaan penemuan baru
  3. Innovation /Inovasi: pembaruan atau penemuan baru yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehingga menambah, melengkapi atau mengganti yang telah ada. Penemuan baru didorong oleh : kesadaran masyarakat akan kekurangan unsure dalam kehidupannya, kualitas ahli atau anggota masyarakat
  • Konflik yang terjadi dalam masyarakat
  • Pemberontakan atau revolusi

Faktor ekstern antara lain:

  1. perubahan alam
  2. peperangan
  3. pengaruh kebudayaan lain melalui difusi(penyebaran kebudayaan), akulturasi ( pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi (pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas budaya lama tidak tampak lagi)
Menurut  Soerjono Soekanto faktor pendorong perubahan sosial adalah:
  1. sikap menghargai hasil karya orang lain
  2. keinginan untuk maju
  3. system pendidikan yang maju
  4. toleransi terhadap perubahan
  5. system pelapisan yang terbuka
  6. penduduk yang heterogen            
  7. ketidak puasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu
  8. orientasi ke masa depan
  9. sikap mudah menerima hal baru.

Berbagai teori tentang perubahan sosial telah dikemukakan oleh para ahli. Perubahan di tingkat komunitas pada umumnya merupakan sebuah akibat dari perubahan di tingkat yang lebih besar. Namun demikian perubahan yang terjadi di tingkat makro ini belum tentu membawa dampak yang sama pada berbagai komunitas. Faktor penyebab dapat dibedakan dalam empat perspektif, yaitu materialis, idealis, mekanisme interaksional dan sumber struktural. Sedangkan pola perubahan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu linear, siklus, dialektik dan pusat-periferi. Perubahan sosial dapat dilihat dari empat teori, yaitu teori kemunculan diktator dan demokrasi, teori perilaku kolektif, teori inkonsistensi status dan analisis organisasi sebagai subsistem sosial.

v  Perspektif penyebab perubahan sosial

Ø  Perspektif materialis
                  Perubahan merupakan akibat dari faktor material terutama teknologi. Penemuan teknologi baru menyebabkan perubahan modal produksi yang berakibat pada perubahan pada interaksi sosial, organisasi sosial dan pada akhirnya menghasilkan nilai budaya, norma dan kepercayaan baru.
Ø  Perspektif idealis
                  Perubahan merupakan akibat dari faktor non material. Termasuk dalam faktor non material adalah nilai dan ideologi
Ø  Mekanisme interaksional
                  Perubahan terjadi karena munculnya tekanan-tekanan terhadap kelompok, individu, atau organisasi. Perubahan seringkali diawali dengan kompetisi dan konflik. Konflik dapat berupa konflik laten hingga konflik terbuka atau kekerasan.
Ø  Struktural
                  Perubahan terjadi karena adanya tekanan dari sumber struktural, yaitu pemerintah. Pembangunan merupakan salah satu proses perubahan sosial yang terencana yang membawa dampak pada masyarakat.

v  Pola perubahan sosial

Ø  Linear
                  Perubahan sosial merupakan pola pertumbuhan yang bersifat evlusioner. Perubahan bersifat linear, kumulatif dan tidak berulang. Pandangan ini disandarkan pada proses evolusi mahkluk hidup yang berawal dari mahkluk dengan organ sederhana menuju mahkluk dengan organ yang lebih kompleks.
Ø  Siklus
                  Perubahan sosial merupakan proses seperti gelombang yang naik dan turun. Perubahan sosial dengan model siklus memandang perkembangan secara pesimis. Perubahan bersifat siklus yang selalu berulang seperti perkembangan mahkluk hidup, mulai dari lahir, anak-anak, remaja, dewasa hingga kematian.
Ø  Dialektik
                  Perubahan sosial dalam jangka panjang diasumsikan sebagai bentuk perubahan yang kumulatif dan perkembangan yang tidak mulus. Perubahan terjadi melalui proses dialektika antara kelompok dalam masyarakat yang memiliki kepentingan berbeda. Pola perubahan ini disandarkan pada pendapat Marx dan Hegel. Perubahan sosial merupakan hasil dari perjuangan kelas.
Ø  Pusat-periferi
                  Pola perubahan sosial pusat-periferi menggambarkan penyebaran perubahan sosial dari satu kelompok ke kelompok lain. Asumsi yang dipakai oleh pola ini adalah adanya proses difusi dari sumber perubahan pada kelompok di sekitarnya.

v  Teori perubahan Sosial

Ø  Teori Barrington Moore
Teori yang disampaikan oleh Barrington Moore berusaha menjelaskan pentingnya faktor struktural dibalik sejarah perubahan yang terjadi pada negara-negara maju. Negara-negara maju yang dianalisis oleh Moore adalah  negara yang telah berhasil melakukan transformasi dari negara berbasis pertanian menuju negara industri modern. Secara garis besar proses transformasi pada negara-negara maju ini melalui tiga pola, yaitu demokrasi, fasisme dan komunisme.
Demokrasi merupakan suatu bentuk tatanan politik yang dihasilkan oleh revolusi oleh kaum borjuis. Pembangunan ekonomi pada negara dengan tatanan politik demokrasi hanya dilakukan oleh kaum borjuis yang terdiri dari kelas atas dan kaum tuan tanah. Masyarakat petani atau kelas bawah hanya dipandang sebagai kelompok pendukung saja, bahkan seringkali kelompok bawah ini menjadi korban dari pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara tersebut. Terdapat pula gejala penhancuran kelompok masyarakat bawah melalui revolusi atau perang sipil. Negara yang mengambil jalan demokrasi dalam proses transformasinya adalah Inggris, Perancis dan Amerika Serikat.
Berbeda halnya demokrasi, fasisme dapat berjalan melalui revolusi konserfatif yang dilakukan oleh elit konservatif dan kelas menengah. Koalisi antara kedua kelas ini yang memimpin masyarakat kelas bawah baik di perkotaan maupun perdesaan. Negara yang memilih  jalan fasisme menganggap demokrasi atau revolusi oleh kelompok borjuis sebagai gerakan yang rapuh dan mudah dikalahkan. Jepang dan Jerman merupakan contoh dari negara yang mengambil jalan fasisme.
Komunisme lahir melalui revolusi kaun proletar sebagai akibat ketidakpuasan atas usaha eksploitatif yang dilakukan oleh kaum feodal dan borjuis. Perjuangan kelas yang digambarkan oleh Marx merupakan suatu bentuk perkembangan yang akan berakhir pada kemenangan kelas proletar yang selanjutnya akan mwujudkan masyarakat tanpa kelas. Perkembangan masyarakat oleh Marx digambarkan sebagai bentuk linear yang mengacu kepada hubungan moda produksi. Berawal dari bentuk masyarakat primitif (primitive communism) kemudian berakhir pada masyarakat modern tanpa kelas (scientific communism). Tahap yang harus dilewati antara lain, tahap masyarakat feodal dan tahap masyarakat borjuis. Marx menggambarkan bahwa dunia masih pada tahap masyarakat borjuis sehingga untuk mencapai tahap “kesempurnaan” perkembangan perlu dilakukan revolusi oleh kaum proletar. Revolusi ini akan mampu merebut semua faktor produksi dan pada akhirnya mampu menumbangkan kaum borjuis sehingga akan terwujud masyarakat tanpa kelas. Negara yang menggunakan komunisme dalam  proses transformasinya adalah Cina dan Rusia.
Ø  Teori Perilaku Kolektif
Teori perilaku kolektif mencoba menjelaskan tentang kemunculan aksi sosial. Aksi sosial merupakan sebuah gejala aksi bersama yang ditujukan untuk merubah norma dan nilai dalam jangka waktu yang panjang. Pada sistem sosial seringkali dijumpai ketegangan baik dari dalam sistem atau luar sistem. Ketegangan ini dapat berwujud konflik status sebagai hasil dari diferensiasi struktur sosial yang ada. Teori ini melihat ketegangan sebagai variabel antara yang menghubungkan antara hubungan antar individu seperti peran dan struktur organisasi dengan perubahan sosial.
Perubahan pola hubungan antar individu menyebabkan adanya ketegangan sosial yang dapat berupa kompetisi atau konflik bahkan konflik terbuka atau kekerasan. Kompetisi atau konflik inilah yang mengakibatkan adanya perubahan melalui aksi sosial bersama untuk merubah norma dan nilai.
Ø  Teori Inkonsistensi Status
Stratifikasi sosial pada masyarakat pra-industrial belum terlalu terlihat dengan jelas dibandingkan pada masyarakat modern. Hal ini disebabkan oleh masih rendahnya derajat perbedaan yang timbul oleh adanya pembagian kerja dan kompleksitas organisasi. Status sosial masih terbatas pada bentuk ascribed status, yaitu suatu bentuk status yang diperoleh sejak dia lahir. Mobilitas sosial sangat terbatas dan cenderung tidak ada. Krisis status mulai muncul seiring perubahan moda produksi agraris menuju moda produksi kapitalis yang ditandai dengan pembagian kerja dan kemunculan organisasi kompleks.
Perubahan modal produksi menimbulkan maslaah yang pelik berupa kemunculan status-status sosial yang baru dengan segala keterbukaan dalam stratifikasinya. Pembangunan ekonomi seiring perkembangan kapitalis membuat adanya pembagian status berdasarkan pendidikan, pendapatan, pekerjaan dan lain sebagainya. Hal inilah yang menimbulkan inkonsistensi status pada individu.
Ø  Analisis organisasi sebagai subsistem social
Alasan kemunculan teori ini adalah anggapan bahwa organisasi terutama birokrasi dan organisasi tingkat lanjut yang kompleks dipandang sebagai hasil transformasi sosial yang muncul pada masyarakat modern. Pada sisi lain, organisasi meningkatkan hambatan antara sistem sosial dan sistem interaksi.

v  Pengaruh globalisasi dan modernisasi terhadap perubahan sosial

Modernisasi adalah proses prubahan masyarakat beserta dengan kebudayaan nya dari hal-hal yang bersifat tradisional menuju modern.globalisasi pada hakikatnya merupakan suatu kondisi meluasnya budaya yang seragam bagi seluruh masyarakat di dunia apabila proses globaliasi muncul sebagai akibat adanya arus informasi dan komunikasi yang sering online setiap saat dan dapat di jangkau dengan biaya yang relative murah.sebagai akibatnya adalah masyarakat dunia menjadi satu lingkungan yang seolah-olah saling berdekatan dan menjadi satu system pergaulan dan satu system budaya yang sama.
Modernisasi dan globalisasi sebagai suatu perkembangan baru memunculkan pengaruh-pengaruh yang menguntungkan maupun merugikan ,maka sebaiknya proses modernisasi dan globalisasi harus di seleksi secara matang dan bijaksana agar tidak menimbulkan perkerdilan kemampuan manusia,serta pengkerdilan struktur budaya masyarakat setempat.melalui modernisasi dan globalisasi akan terjadi suatu aliran ilmu pengetahuan,teknologi,dan budayad-budaya khusus nya dari Negara-negara maju menuju ke Negara-negara berkembang dan terbelakang.disisi lain,aliran ilmu pengetahuan dan teknologi budaya ini pasti akan menggusur dan memarginalkan budaya-budaya local
1. Pengaruh-pengaruh positif modernisasi dan globalisasi
Modernisasi sesungguhnya merupakan suatu perkembangan dari nasionaliasasi,yaitu suatu gerakan untuk membuat segala sesuatu menjadi rasional dan dapat di terima oleh nalar manusia dampaknya adalah budaya-budaya tradisional yang berisfat irasional akan termarginaliasasikan bahkan hanyut oleh budaya-budaya modernisasi.kondisi yang demikian ini telah membuat masyarakat dunia menjadi suatu system pergaulan, apalagi dengan dibukanya system perdagangan bebas dari seluruh masyarakat dunia.
a. Pengaruh positif modernisasi
Upaya-upaya ini berbentuk perombakan pandangan-pandangan irasional menjadi pandangan-pandangan yang rasional sehingga efektivitas dan produktifitas manusia meningkat.adapun pengaruh-pengaruh modernisasi yang positif sebagai berikut:
·         Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja manusia sebagai akibat bertambahnya pengetahuan,bertambahnya peralatan yang serba canggih dan bertambahnya jarak komunikasi manusia di dunia
·         Meningkatkan prokduktivitas kerja manusia
·         Meningkatnya volume ekspor
·         Tersediannya berbagaimacam barang komsumsi
·         Berkembanganya ilmu pengetahuan dan teknologi
·         Meluasnya lapangan pekerjaan
·         Munculnya profesionalisme dan spesialisasi ketenagakerjaan
b. Pengaruh positif globaliasasi
Globalisasi ternyata memunculkan celah dan angina segar bagi sekelompok manusia seperti konsumen serta pengebangan hak asasi manusia dalam berbagai hal.adapun pengaruh-pengaruh positif dari globalisasi antara lain :
·         Lancarnya komunikasi antar individu maupun antarkelompok.dalam ruang lingkup dunia.
·         Lancarnya proses transaksi ekonomi antar Negara maupun antar benua.
2. Pengaruh negative modernisasi
Sebagaimana disinggung di depan bahwa di balik keuntungan-keuntungan akibat modernisasi dan globalisasi juga muncul pengaruh-pengaruh yang negative yang merugikan kelompok-kelompok masyarakat tertentu yaitu:
a. Pengaruh negative modernisasi
modernisasi yang sering kali tampak sebagai munculnya peralatan-peralatan baru dan sistem-sistem berpikir yang rasional yang telah menimbulkan dampak yang negatif antara lain sebagai berikut.
·         Adanya perusakan alam dan pencemaran lingkungan
·         Adanya sikap konsumenrisme
·         Adanya penurunan kualitas moral manusia(demoralisme)
·         Adanya keresahan sosial
·         Menurunya kemandirian dalam menghadapi masalah
·         Meningkatnya sikap egois dan materealis
b. Pengaruh negative globalisasi
Globalisasi dilihat dari dunia industri memang merupakan suatu ajang pertandingan diantara banyak peserta yang mempunyai kemampuan berbeda-beda .pertandingan ini tentu akan dimenangkan oleh mereka-mereka yang berkemampuan tinggi,yaitu industri-industri yang berada di Negara maju yang telah lama memiliki kinerja dan system efisien.sementara insdustri-insdustri manual dan industri dengan system mekanis yang belum memiliki efisien tinggi
3. Munculnya disorganisasi
Menurut robet mac iver ,perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat berakibat pada keseimbangan masyarakat sosial dapat mengakibatkan ketidak seimbangan sosial.hal ini karena dalam kenyataannya,unsure-unsur sosial dalam masyarakat tidak selalu bersifat adjustive (dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan).





























B A B   3
P E N U T U P

Ø  Kesimpulan

Setelah melakukan analisis yang mendalam terhadap makalah ini, maka saya menarik kesimpulan bahwa, adanya perubahan sosial budaya secara langsung atau tidak langsung akan memberikan dampak negatif dan positif. Akibat positifnya dapat terjadi jika masyarakat dengan kebudayaan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan. Keadaan masyarakat yang memiliki kemampuan dalam menyesuaikan disebut adjusment, sedangkan bentuk penyesuaian dengan gerak perubahan disebut integrasi. Akibat negatif terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaannya tidak mampu menyesuaikan diri dengan gerak perubahan. Ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan disebut maladjusment. Maladjusment akan menimbulkan disintegrasi. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan sosial budaya dapat dilihat dari perilaku masyarakat yang bersangkutan. Apabila perubahan sosial budaya tersebut tidak berpengaruh pada keberadaan atau pelaksanaan nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan positif. Namun, jika perubahan sosial budaya tersebut menyimpang atau berpengaruh pada nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan negatif. (dh/tugas semester 1)

1 komentar:

  1. makasih banyak buat infronya, sangat bermanfaat dan menambah wawasan,,... salam sukses !! :-)

    BalasHapus