Rabu, 20 April 2011

Analisis Teori Charles W Mills




B A B   I


A.    Latar Belakang

Manusia diciptakan oleh Allah untuk mencari ilmu sebanyak – banyaknya, tapi kami sadari tidak semua ilmu dapat kami pahami dan kami mengerti dengan baik. Dalam makalah ini akan dibahas tentang  teori sosialisasi yang telah banyak dikemukakan oleh para ahli. Pada kesempatan ini yang akan dianalisis yaitu tentang teori sosialisasi yang dikemukaan oleh Charles Wright Mills yaitu “sosialisasi sebagai proses ketika individu mendapatkan kebudayaan kelompoknya dengan menginternalisasikan (sampai tingkat tertentu) norma sosialnya, sehingga membimbing orang itu memperhitungkan harapan – harapan orang lain” (Wright, 1988:182).


B.     Masalah

Analisis teori sosialisasi yang diungkapkan oleh sorang ahli bernama Charles Wright Mills dan fenomena yang terjadi di masyarakat yang berkaitan tentang teoti tersebut.

C.    Tujuan

Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk menambah ilmu pengetahuan kita tentang Ilmu Sosial pada pokok bahasan Sosiologi terkhusus pada analisis teori sosialisasi dalam masyarakat yang diungkapkan oleh slah seorang ilmuwan bernama Charles Wright Mills. Pembuatan makalah ini juga diharapkan dapat berguna bagi para pembacanya dan dapat dipelajari guna mengetahui definisi sosisalisasi dan mempraktekkannya dalam masyarakat dan lingkungan sekitar Dengan membaca makalah ini diharapkan agar pengetahuan dan pemahaman kita semakin bertambah tentang teori sosialisasi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
B A B  II


A.    Tentang Charles Wright Mills

Charles Wright Mills, seorang ahli sosiologi yang berasal dari Amerika Serikat, ia lahir pada tanggal 28 Agustus 1916 di Waco, Texas. Menempuh pendidikan di Dallas Technical High School pada tahun 1934 dan diterima di Texas A&M university, lalu ia pindah ke University of Texas at Austin, kemudian pindah lagi ke University of Wisconsin-Madison dan menerima gelar Ph.D dari unversitas tersebutpada tahun 1941. Setelah mengajar di University of Maryland College Park dan Columbia University pada tahun 1946, dia lalu meninggal pada tahun 1962 pada tanggal 20 maret di usia yang ke-45 di West Nyack, New York.


B.     Analisis Teori Sosialisasi Menurut Charles Wright Mills

Sebuah pendapatnya tentang teori sosialisasi yaitu : “sosialisasi sebagai proses ketika individu mendapatkan kebudayaan kelompoknya dengan menginternalisasikan (sampai tingkat tertentu) norma sosialnya, sehingga membimbing orang itu memperhitungkan harapan – harapan orang lain” (Wright, 1988:182).
Proses yang dimaksud adalah ketika soerang individu berusaha untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan kebudayaan suatu kelompok yang ia tempati, dimana dalam kelompok atau lingkungan tersebut terdapat aturan – aturan, ketentuan, dan norma – norma yang berlaku dalam kelompok atau lingkungan tersebut.
Adaptasi atau proses menyesuaikan diri yang dilakukan oleh individu inilah yang dimaksud sebagai sosialisasi, dimana dalam proses sosialisasi ini ada tingkatan yang membimbing orang tersebut untuk mencapai atau membuatnya mampu menyesuaikan diri dalam kelompok tersebut sehingga ia dapat diterima dengan baik oleh anggota kelompok lainnya dan menjadi suatu kesatuan dalam kelompok tersebut.
Dalam suatu kelompok, ada harapan – harapan yang dimiliki oleh anggota kelompok lainnya yang harus dicapai oleh orang tersebut agar dapat diakui sebagai salah satu anggota kelompok oleh anggota kelompok lainnya. Namun, jika orang tersebut tidak mampu atau gagal dalam menyesuaikan diri dengan keadaan di dalam kelompok tersebut maka konsekwensi yang didapatkan adalah dikucilkan atau merasa terpinggirkan karena ia tidak dapat memenuhi harapan – harapan yang diinginkan oleh anggota kelompok lainnya.
Di dalam proses adaptasi yang dilakukan oleh orang tersebut biasanya dilakukan beberapa pendekatan terhadap anggota kelompok lain baik secara personal maupun secara berkelompok, selain itu juga biasanya dilakukan hal yang bersifat meniru sifat, tingkah laku, kebiasaan, atau cara berpakaian yang umum digunakan di kelompok itu.
Salah satu contoh yang sering kita dapati yaitu pada komunitas punk yang sering berkumpul di sudut – sudut kota, mereka memiliki ciri – ciri atau identitas yang hampir setiap anggotanya miliki sama, dimana sikap, perilaku, kebiasaan, dan cara berpakaian mereka memiliki identitas yang khas dari masyarakat pada umumnya. Jadi, ketika ada seorang yang ingin bergabung dengan komunitas mereka namun orang tersebut belum memiliki penamilan yang sama dengan mereka (punk), maka orang tersebut tidak akan diakui oleh para anggota komunitas sebelum paling tidak ia merubah cara berpakaiannya lalu mengikuti kebiasaan dan tingkah laku mereka, maka ia akan merasa dikucilkan oleh para anggota kelompok tersebut atau membuatnya merasa minder untuk bergabung dengan para anggota kelompok. Hal inilah yang dimaksud dengan sosialisasi atau adaptasi terhadap budaya yang gagal.
Namun, apabila orang atau individu tersebut mampu mengikuti gaya dan sifat umum dari para anggota komunitas punk tersebut, maka cepat atau lambat, ia akan dianggap sebagai anggota dari kelompok tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung yang membuat ia mudah bersosialisasi dan bergaul dengan anggota kelompok yang lain tanpa ada rasa minder ataupun takut dikucilkan dikelompok tersebut.
Seseorang atau individu dikatakan dapat bersosialisasi dengan baik adalah ketika ia dapat dengan mudah mendapatkan kebudayaan dari kelompoknya dan memenuhi harapan – harapan yang diinginkan oleh anggota kelompok tersebut atau orang yang berada disekitarnya. Ketika ia telah mampu bersosialisasi dengan baik dengan anggota kelompok  atau lingkungan yang ia tempati, keberadaannya akan menjadi dianggap berpengaruh terhadap lingkungan atau kelompok tersebut.



























B A B   III

Kesimpulan

Setelah menelaah dan menganalisis lebih jauh tentang pendapat tentang definisi sosialisasi dari ahli yang bernama Charles Wright Mills, saya menarik kesimpulan bahwa sosialisasi merupakan suatu proses menyesuaikan diri dari individu yang berada pada situasi yang baru dengan menyesuaikan diri tehadap kebudayaan dari tempat barunya itu atau budaya di suatu kelompok, dimana jika ia mampu melakukannya, ia akan dianggap oleh kelompok tersebut. (dh/tugas semester 1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar