Selasa, 12 Juli 2011

“Awas! Aku gebuk!”

Kolom harian Fajar minggu 19 juni 2011, begitu ironis, begitu menusuk hati pemimpin bangsa kini, bagaikan teriakan yang seakan meminta perubahan...
Sebuah tulisan karya penulis lokal Rahman Arge,, memang setiap membaca tulisannya saya merasakan hal yang beda dengan tulisan2 lainnya yg pernah saya baca,, sudut kanan harian Fajar, disitu tertulis “Pak Harto Mulai Diingat – ingat” ... entah karena beberapa hari yang lalu terbit subuah buku berjudul “Soeharto” atau mungkin sebuah langkah dari kegelisahan seorang Rahman Arge melihat kondisi saat ini yang begitu berbeda dengan yang terasaketika dibawah rezim pak Harto..
Hasil survei lembaga survei nasional Indo Barometer juga menunjukkan hal yang menurut saya tidak begitu mengejutkan yang menunjukkan bahwa Soeharto masih disukai oleh masyarakat Indonesia (36.5%) dan dianggap berhasil memimpin negara dengan perolehan suara (40.5%) sementara presiden SBY berda di urutan kedua...
Yang begitu muncul di benakku ketika mengngat kepemimpinan Soeharto tak cukup banyak, bahkan ketika Soeharto lengser saya baru berusia 5 tahun,, apa yg anak 5 tahun bisa nilai dari sebuah pemerintahan..?? saya juga cukup bingung.. tapi setelah membaca tulisan Rahman Arge di Kolom Fajar, mungkin saja memang kepemimpinan Soeharto lebih baik daripada SBY..”barangkali inilah ciri bangsa Indonesia yang disebut “pemaaf”, bahkan disana sini banyak yang bilang “ARS” alias “aku rindu soeharto”. Kenapa itu bisa terjadi ? mungkin dari hasil banding membanding kepemimpinan soeharto di masanya dan SBY di masa kini. Masing masing orang dapat merasakan gaya dan rasa dari kedua pemimpin” lebih tepatnya seperti inilah kutipan dari tulisan Arge.
Dalam tulisan singkat itu juga saya menemukan bahwa pak Harto merupakan presiden yang terkenal dengan senyumannya.. loh ?? SBY kan juga terkenal, yah terkenal dengan Curhatnya.. kalau SBY terkenal dengan lagu2nya, pak Harto malah terkenenal dengan kata “kalau melawan, saya gebuk”,, yah cukup otoriter,,
Masih dari tulisan tulisan Arge yang berbunyi “Tapi saya kira kenapa belakangan inipak Harto mulai dingat – ingat, mungkin tak laindari kepemimpinannya yang powerfull, keamanan terkendali, kebutuhan sehari hari juga terasa oleh rakyat tidak brengsek, ya kurang lebih begitulah adanya”
Hmm.. baiklah, lihat kata “kepemimpinan yang powerfull”, apakah ini tidak terasa dibawah kekuasaan SBY, siapa bilang  tidak,, menurutku sangat terasa, bahkan sangat powerfull ketika menyaksikannya mulai dari kasus bank century sampaiyang sedang membisingkan telinga saat ini “kasus yang membuat Nazaruddin(semua sudah tau perannya) –berobat- ke Singapura”.. benar – benar powerfull...
Sudahlah,, ini cuman sebuah pengungkapan dari apa yang terpikir ketika membaca sebuah tulisan dari seorang penulis lokal senior Rahman Arge..
Sebagai akhir dari ungkapan hati, curhat, curcol, cumi, coras atau apalah namanya,, saya kembali mengutip bagian akhir tulisan dari Rahman Arge masih dalam tulisan yang sama..
“Soehato mulai mengetuk hati sementara-rakyat, di saat rakyat mencari – cari pemimpin yang “kuat”. Bahkan disaat ia berkata : “Awas! Aku gebuk!”. (21/06/11 21:20)


“Karena dalam setiap hembusan nafas, ada pelajaran yang dapat kita raih”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar